Cahaya-cahaya samun
masa lalu
memecah
sekaligus menyatu. Badai
1000
tahun merintih,
menembakkan pilu. Aku
seret
bangkai-bangkai tikus.
Ujudku
sirna,
menggali kuburan-
kuburan tua
halimun.
Dongeng surealita
patung-patung
serdadu
mencuri riwayat
tatapanku.
Pengetahuanku adalah
nasib sial, ditumbuhi
belatung kupu-
kupu.
Aliran-aliran sungai yang
keruh
meliuk deras,
meniadakan gemuruh.
Sepanjang
labirin kegelapan
ruhku bernafas dengan
dendam.
Kesuntukanku membara
di
tengah taufan. Menyusuri
jam-jam,
dilupakan umur.
Jalan-jalan kota adalah
cenotaph
bagi syahwat
dan keterasinganku. Aku
hentikan
siulan-siulan liar
perdu, bagai hantu.
"Sayang, aku
rindu.
Kesakitanku
melemparkan batu-
batu persis
di bengkak pelupukmu!"
Berabad-
abad arwahku sundal.
Cemburu! Membakari
pohon-
pohon randu
pesona keremajaanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar